Shape Recognition atau Pengenalan Bentuk merupakan sesuatu yang penting dalam era digitalisasi informasi. Hal ini memungkinkan sistem komputer untuk mengenali beberapa bentuk. Bentuknya dapat berupa gambar atau surat tulisan tangan. Ada banyak metode dapat diterapkan untuk melakukannya diantaranya Metode tuple-N dan Metode Fuzzy Logic.
Metode tuple-N adalah salah satu pendekatan yang sederhana yang digunakan untuk system pengenalan pola yang khusus dipakai untuk mengenali bentuk. Mekanisme utama metoda Tupple-N adalah menyimpan informasi Boolean dari suatu citra pembanding. Citra masukan yang akan dikenali dibuat fungsi Booleannya dan kemudian dibandingkan dengan citra pembanding yang ada. Citra masukan akan dikenali apabila ada kesamaan fungsi Boolean dari citra masukan dengan fungsi Boolean citra pembanding. Citra masukan maupun citra pembanding berupa citra biner yang berukuran m x n pixels.
Sedangkan Metode Fuzzy Logic Terdapat beberapa jenis sistem yang dikenal yaitu Mamdani, Sugeno dan Tsukamoto. Sistem inferensi fuzzy bekerja berdasarkan kaidah-kaidah linguistik dan memiliki algoritma fuzzy yang menyediakan sebuah aproksimasi untuk analisa matematik, dalam hal ini yang dipakai adalah Inferensi Fuzzy Tsukamoto.
Proses pengujian sistem dilakukan dengan menguji masing-masing bentuk, baik huruf maupun bangun datar masing-masing sebanyak 20 citra pengujian. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem dapat mengenali bangun input sesuai dengan bangun yang diharapkan, selain itu juga untuk membandingkan total skor kemiripan antara bangun karakter huruf dan bangun datar.
Bentuk dapat dikenali oleh sistem terbatas pada huruf besar dari A ke E, dan geometri beberapa pesawat seperti persegi, lingkaran, segitiga, segi enam, dan belah ketupat. Gambar input adalah gambar biner dan diproses melalui metode tuple-N. Metode Tsukamoto digunakan untuk penelusuran fuzzy. Masukan dalam sistem fuzzy diambil dari output metode tuple-N.
Selama percobaan, sistem itu telah dilatih oleh 10 sampel data untuk setiap bentuk, dan kemudian diuji oleh 20 data untuk setiap bentuk. Dari hasil pengujian, 'E' huruf kapital dapat diakui kebenarannya hingga 100% . Di sisi lain, kebenaran untuk bentuk segi enam hanya diakui sebesar 60%.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan keseluruhan proses yang telah dikerjakan dalam perancangan sistem beserta proses pengujian dan analisisnya adalah:
1) Sistem pengenal bentuk menggunakan metode tuple-N dan fuzzy logic ini dapat digunakan untuk mengenali karakter huruf maupun untukmengenali bangun datar.
2) Bangun karakter E dapat dikenali dengan baik (100%) sedangkan pengenalan yang terburuk adalah bangun datar segienam (60%).
3) Kelemahan dari metode tuple-N adalah hilangnya peran posisi piksel dalam tuple padahal dalam kenyataannya beberapa posisi piksel sangat menentukan dalam proses klasifikasi / identifikasi sebagai contoh pnegklasifikasian atas identifikasi antara huruf E dan B karena tiap pixel sangat berpengaruh, oleh karena itu salah satu perbaikan proses identifikasi yang mungkin dilakukan adalah dengan menghitung faktor penting suatu piksel,